"Pilgub (Pemilihan Gubernur) DKI sangat luas, petahana luar biasa kuat dan lembaga survei sangat jagokan petahana, tapi begitu ada pemain impor dari Solo (Jokowi), tidak ada yang sangka dia (Jokowi) yang menang," ujar Nasrullah di Gedung Bawaslu, MH Thamrin, Sarinah, Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Dia mengaku apabila calon tersebut bersaing di Pilkada serentak dengan incumbent, maka akan menjadi tabungan di Pilkada selanjutnya untuk dia. Pasalnya publik akan melihat kemampuan dari calon itu lantaran telah berjuang mengalahkan incumbent.
"Ini merupakan investasi politik yang baik ke depan, karena rakyat sudah paham," katanya.
Pengalaman tersebut juga akan bisa menjadi mental tambahan bagi pesaing incumbent tersebut. Dan kemungkinan jika tidak ada kasus yang menghadang calon tersebut akan dapat merebut hati masyarakat dan menjadi pemenang Pilkada selanjutnya.
"Mungkin kemenangan bukan saat itu tapi 5 tahun yang akan datang karena masyarakat nilai dia adalah orang yang berani menantang incumbent, apalagi kalau dia punya konsep dan visi yang bagus," pungkasnya. (*)
sumber: http://www.merdeka.com