Kematian Siswi MTsN Penawar di Air Terjun Sungaimedang Masih Misteri, Ini Kata Polisi


Polsek Air Hangat Timur melimpahkan kasus kematian siswa MTsN Penawar di Air Terjun Sungai Medang ke Polres Kerinci. Perkembangannya, sejumlah saksi mata telah diperiksa kepolisian.

Waka Polres Kerinci, Kompol Ahyar, saat dikonfirmasi membantah telah menahan TN yang diduga pelaku. Dia menyebutkan hanya meminta keterangan. "Belum ada kita tahan, kami hanya mengambil keterangan.

TN yang dibawa ke Polres Kerinci yang ikut ke objek wisata Air Terjun Sungai Medang. Kalau untuk saat ini saksi yang telah diperiksa ada enam saksi," jelasnya.

Pengakuan TN, teman yang bersama dengan korban ke Air Terjun Sungai Medang ada ampat orang. "Korban Zubaidah, ES, TN, dan IT. Tapi IT belum bisa kita mintai keterangan karena tidak ada di tempat," ucapnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa menentukan motif kematian dari Zubaidah. "Tadi (kemarin, red) kami sudah menyampaikan kepada pihak keluarga untuk melakukan mediasi, bahwa pihak kepolisian tetap berusaha untuk menindak lanjuti kasus ini," ujarnya.

Kapolsek Air Hangat Timur, Iptu Iswanto, mengatakan polsek hanya mem-backup kasus yang telah ditangani Polres kerinci. "Sudah ditangani polres, kita hanya membantu. Sejumlah saksi sudah diperiksa," katanya, Selasa (22/3).

Dia mengakui sebelumnya pihak keluarga sudah mendatangi mapolsek untuk mendesak dan menangkap pelaku yang diduga tersangka.

Sebelumnya beredar kabar dari pihak keluarga korban, kepolisian telah mengidentifikasi pelaku dan terduga pelaku masih dalam pemeriksaan Polsek Air Hangat Timur.

Sumber Tribun menyebut terduga pelaku dijemput di rumahnya yang juga di Kecamatan Air Hangat Timur. "Ya, terduga dijemput di kediamannya, dan dilakukan pemeriksaan saat ini terduga sudah di tetapkan sebagai tersangka," ungkapnya.

Hanya saja, Kapolsek membantah telah menetapkan tersangka. Ia mengatakan masih dalam penyelidikan. "Belum ada tersangka. Masih kita lakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Sementara Ramna, nenek korban, mengatakan keluarga meminta pelaku pembunuhan Jubaedah dihukum berat. "Pihak kepolisian harus lebih sergap. Saya minta korban dihukum berat,"sebutnya.

Mansurdin, Kepala Desa Koto Tebat, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa terduga ditahan polsek. Namun ia mengaku belum tahu siapa terduga tersebut. (*)

Sumber: jambi.tribunnews.com
Share:

Labels

Blog Archive

Berita Pilihan

BANGGA Kerinci Ditetapkan Sebagai top Branding Pariwisata Provinsi Jambi

Kabupaten Kerinci akhirnya ditetapkan sebagai branding pariwisata Provinsi Jambi oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Penetapan ...