Ini Perkembangan Aktivitas Esek-esek di Eks Lokalisasi Pucuk


JAMBI – Lokalisasi Payosigadung atau Pucuk di Kelurahan Rawasari, Kota Jambi, sudah lama ditutup oleh pemerintah. Namun demikian, bisnis esek-esek di eks lokalisasi terbesar di Jambi tersebut diduga masih ada.

Buktinya, Senin (19/4) malam saat anggota Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jambi menggelar Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) di kawasan Pucuk, masih dijumpai sejumlah perempuan yang diduga Pekerja Seks Komersial (PSK).

Bahkan sebagian diantara perempuan yang mengenakan pakaian seksi tersebut terlihat cuek dengan kehadiran petugas kepolisian. Sementara itu sebagian lainnya memilih untuk masuk ke dalam rumah.

“Saya dari Tengerang. Sudah sepuluh bulan berada di sini (Pucuk, red),” ujar salah seorang perempuan saat dikonfirmasi.

Sementara itu warga lainnya yang bernama Jon, mengatakan masih adanya aktivitas esek-esek di kawasan Pucuk bukan merupakan bentuk pembangkangan terhadap peraturan pemerintah. Melainkan, kata Jon, sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dirasakan sejumlah penghuni Pucuk.

“Kami mencari keadilan. Mana uang pengganti Rp 1,6 juta yang dijanjikan itu. Yang di dalam (penghuni Pucuk, red) hanya sebagian yang dapat, selebihnya dari luar,” bebernya.

Bahkan protes warga tersebut sudah dituangkan dalam kesepakatan tertulis. Intinya, kata Jon, warga menuntut keadilan terkait penutupan Pucuk oleh pemerintah. “Yang aslinya ada, ini yang foto copynya,” ujar Jon sembali memperlihatkan secarik kertas yang disebutnya sebagai kesepakatan warga.

Pantauan di lapangan, tidak ada perempuan maupun pria yang dibawa petugas dari eks lokalisasi tersebut. Ini dikarenakan razia yang digelar pihak kepolisian sasarannya adalah peredaran narkoba.

Share:

Labels

Blog Archive

Berita Pilihan

BANGGA Kerinci Ditetapkan Sebagai top Branding Pariwisata Provinsi Jambi

Kabupaten Kerinci akhirnya ditetapkan sebagai branding pariwisata Provinsi Jambi oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Penetapan ...