Berbagai cara dilakukan untuk merayakan HUT RI. Di Kecamatan Koto Baru Kota Sungaipenuh, perayaan hari kemerdekaan ke 70 juga diisi dengan lomba parno adat antar pemuda.
Kegiatan unik ini dilaksanakan oleh persatuan pemuda kecamatan Koto Baru yang diikuti oleh utusan 6 desa dalam kecamatan tersebut.
Peserta lomba terdiri dari utusan masing-masing desa yang harus memenuhi unsur Depati, Mangku, Ninik Mamak, Ulama, Pemerintah Desa, dan Anak Batino.
Uniknya lagi, peserta harus berasal dari pemuda dengan batasan umur 30 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk menggiatkan parno adat dikalangan pemuda.
"Peserta minimal enam orang dan harus memenuhi enam unsur," kata Dianda Kurniawan, sekretaris pemuda Koto Baru.
Pada perlombaan yang digelar 15-16 Agustus kemarin, peserta dapat memilih dua tema parno adat, yakni acara ajun arah atau acara pernikahan.
"Pada saat lomba, peserta menampilkan tata tertib layaknya acara kenduri sebenarnya. Ada penyampaian hajat, ada yang menyambut hajat, dan lain sebagainya. Juri memberikan penilaian dari penampilan tiap desa," ungkapnya.
Pada hasil akhir, dewan juri memberikan penilaian tertinggi kepada desa Sri Menanti. Desa ini berhak meraih predikat sebagai juara pertama lomba parno adat.
Lomba parno adat cukup menyita perhatian warga, terutama di kecamatan Koto Baru. Bahkan warga terlihat berdesakan untuk menyaksikan kegiatan yang tergolong unik ini.
Camat Koto Baru, Dafri Dailami mengatakan bahwa lomba ini memang sengaja dirancang dalam rangkaian perayaan HUT RI. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu momentum dalam melestarikan adat istiadat di Koto Baru.
"Mengisi kemerdekaan juga harus dengan melestarikan dan menerapkan adat istiadat. Saya memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada pemuda di Koto Baru," katanya.
Selain itu, pemenang lomba akan diikutsertakan dalam lomba parno adat tingkat Kota Sungaipenuh.
sumber: jambi update
